Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan" Ketikakita memiliki apa yang tidak dimiliki oleh orang lain, maka kecenderungan berpikir dan merasa kita lebih baik daripada orang lain akan muncul. Belum lagi ketika meraih prestasi demi prestasi yang menunjukkan betapa hebat keberhasilan kita, maka hati kita pun berkata kepada diri sendiri bahwa saya orang hebat dan luar biasa, serta berkata JikaBeban Hidup Anda Terasa Berat, Lantunkan Doa Ini. By JOKO Februari 20, Ketika menghadapi beratnya beban hidup, dianjurkan untuk bersabar dan memanjatkan doa ini, yang terkandung dalam Surat Al Baqarah ayat 286. " Rabbanaa laa tu'aakhidznaa in nasiinaa au akhtha'naa. Rabbanaa wa laa tahmil 'alainaa ishran kamaa hamaltahuu Sulituntuk membedakan keduanya ketika kita disibukkan dengan begitu banyak aktivitas, rutinitas dan tuntutan pelayanan. Melayani Tuhan menjadi begitu melelahkan dan menguras emosi. Melayani Tuhan akhirnya menjadi beban, yang berat. Kita harus menyadari bahwa sesungguhnya kita ini adalah seorang hamba. Kita berhutang terlalu banyak kepada Allah. . Bacaan Firman Tuhan Yesaya 40 27-31 Ketika menghadapi beban hidup yang berat, ketakutan karena merasa kita tidak mampu, tidak bisa melewati pergumulan bahkan bayangan-bayangan yang buruk akan terjadi bisa saja muncul dalam diri kita. Bahkan jika lebih dalam lagi kita bisa saja berpikiran buruk tentang Tuhan, yang menganggap Tuhan tidak adil, Tuhan tidak tahu, Tuhan tidak melihat, Tuhan tidak perduli akan hidup kita. Firman Tuhan hendak menguatkan kita, supaya kita jauh lebih mengenal Tuhan lebih baik lagi. Sehingga ketika beban hidup terasa bigitu berat, kita tahu untuk bersikap yang benar sebagai orang yang beriman kepada Tuhan. Dalam nas ini firman Tuhan menyapa umat Israel ditengah penderitaan di pembuangan. Dipermulaan pasal 40 firman Tuhan berkata “hiburkanlah, hiburkanlah umatKu”, bahwa keselamatan Tuhan akan datang. Walaupun mereka sangat menderita, mereka menangis ditepi sungai-sungai Babel, mereka dipaksa bernyanyi menyanyikan nyanyian sukacita ditengah penderitaan Mazmur 137, bukan artinya Tuhan tidak memperdulikan mereka, bukan artinya Tuhan kalah atau tidak berdaya menyelamatkan mereka. Tetapi Tuhan mau sadarkan umatNya bahwa pembuangan menjadi pelajaran yang berharga bagi umat Israel, agar mereka sadar dan kembali melihat, mencari dan memandang Tuhan. Jika mereka menjadi bangsa yang terbuang itu adalah akibat dari dosa mereka, dan Tuhan mengijinkan itu terjadi. Sekarang, Tuhan tidak lagi menyuarakan berita penghukuman tetapi kabar baik, yaitu berita keselamatan yang akan Tuhan datangkan. Artinya semua bisa terjadi, bahkan Tuhan dapat memakai bangsa yang tidak mengenal Tuhan menjalankan kehendakNya. Hidup mereka dan kehidupan dunia ini ada dibawah kendali Tuhan. Maka, mari kita melihat perenungan apa yang hendak kita terima dari kebenaran firman Tuhan ini 1. Jangan berpikiran buruk tentang Tuhan Jangan kita mempersalahkan Tuhan atas segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita, seperti keluhan umat Israel dalam penderitaannya berkata "Hidupku tersembunyi dari TUHAN, dan hakku tidak diperhatikan Allahku?" Apakah kita akan mengeluh bahwa penderitaan itu tidak layak untuk kita terima karena kita merasa benar dihadapan Tuhan, apakah kita akan mengeluh menganggap bahwa Tuhan tidak tahu tentang apa yang sedang kita alami. Keterbatasan pikiran kita tidak akan dapat memahami jalan-jalan Tuhan, sebab firman Tuhan berkata “rancanganKu bukanlah rancanganmu dan jalanmu bukanlah jalanKu” Yesaya 558. Kesusahan bisa terjadi karena kecerobohan kita, karena hati kita yang keras menerima nasehat firman Tuhan, namun Tuhan juga bisa mengijinkan pergumulan dan persoalan berat terjadi sehingga kita dapat melihat dan merasakan kemuliaan Tuhan dalam hidup kita. namun hal yang harus kita yakini bahwa Tuhan akan membuat segala sesuatu indah pada waktunya, pertolongan Tuhan tidak akan datang terlambat. Yang harus kita yakini bahwa Tuhan berdaulat daan berkuasa atas segala sesuatu, segala yang terjadi dalam hidup kita. Jika Tuhan menginjinkan pergumulan terjadi dalam hidup kita berarti kita sedang diarahkan untuk semakin mengenal dan merasakan kemuliaan Tuhan dalam hidup kita. 2. Suatu Pergumulan tidak sebanding dengan banyaknya berkat yang telah perbuat dalam hidup kita. Terkadang ketika kita menghadapi pergumulan, kita terlalu fokus dengan apa yang sedang terjadi sehingga kita melupakan apa yang sudah pernah terjadi, apa yang sudah pernah Tuhan perbuat, apa yang Tuhan telah firmankan untuk menguatkan kita. Terkadang kekawatiran dan ketakutan kita membuat kita semakin kerdil dan masalah itu menjadi raksasa yang begitu menakutkan, sampai-sampai kita melupakan Tuhan jauh lebih besar dari masalah yang sedang kita hadapi. Itulah sebabnya firman Tuhan mengingatkan umat Israel “tidakkah kautahu, tidakkah kaudengar, Tuhan adalah Allah yang kekal yang menciptakan bumi?” mengapa hanya karena satu pergumulan dapat mengombang-ambingkan hidup kita, apakah kita telah melupakan bahwa ada Tuhan yang selama ini tetap setia memberkati kita. Kita harus percaya, jika selama ini Tuhan senantiasa memberkati kita, maka ketika pergumulan hidup terjadi, Tuhan pun akan tetap memberkati kita. maka ketika pergumulan itu datang, maka kita diajak untuk merenungkan dan mengingat kembali segala kebaikan yang telah Tuhan perbuat dalam hidup kita, apa nasehat yang telah difirmankan Tuhan selama ini akan memberi kita keteguhan dalam menghadapi persoalan kita. Bahwa ternyata pergumulan yang sedang kita hadapi tidak seberapa dibandingkan dengan kebesaran dan kebaikan Tuhan dalam hidup kita. 3. Pengharapan kepada Tuhan adalah kekuatan kita menghadapi pergumulan hidup Dalam nas ini firman Tuhan berkata “Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung” artinya orang muda yang dikenal dengan kekuatannya pun ada batasnya maupun taruna yang dikenal dengan kelicahannya tetap saja bisa tersandung. Jika kita menghadapi pergumulan hidup hanya mengandalkan kekuatan kita, maka kita akan lelah dan dapat tersandung jatuh. Tidak semua hal dapat dibeli dengan uang, jabatan, tidak semua hal dapat dihadapi hanya mengandalkan pikiran dan kemampuan. Uang tidak akan menjamin kita dapat terhindar dari masalah, uang tidak dapat menjamin dapat memberi penyelesaian dalam pergumulan hidup kita. Seperti umat Israel di pembuangan, mereka tidak memiliki apa-apa seakan lepas dari pergumulan hidup di pembuangan adalah kemustahilan. Namun firman Tuhan berkata lain, sebab Tuhanlah yang mengendalikan hidup ini. Pengharapan untuk dapat lepas dari pergumulan hidup ada pada Tuhan, bukan pada kekuatan dan kemampuan mereka. Maka didalam nas ini, firman Tuhan berkata “tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.” Pengharapan pada pertolongan Tuhan tidak akan sia-sia, Tuhan yang menguatkan kita menghadapi pergumulan hidup kita, dan Tuhan juga yang akan memberi kelepasan bagi kita dari berbagai pergumulan hidup. Orang yang menanti-nantikan tuhan artinya adalah orang yang selalu berharap kepada Tuhan akan dimampukan menjalani pergumulannya, sebab kita tahu bahwa kesudahan dari pergumulan kita adalah kebaikan yang sudah dirancangkan oleh Tuhan. Doa, pengharapan dan iman kita kepada Tuhan adalah daya tahan rohani yang selalu membuat kita kuat seperti rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya. Kita senantiasa dikuatkan bahwa dibalik badai akan selalu ada pelangi, badai pasti akan berlalu, dibalik pergumulan dan berbagai persoalan yang kita hadapi ada berkat Tuhan yang sudah menanti kita. ingatlah selalu dengan apa yang difirmankan oleh Tuhan Yesus “Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya?”Matius 627. Maka hadapilah pergumulan hidup dengan pengharapan kepada Tuhan bukan dengan kekawatiran. in Renungan Views 21867 Likes 0 Renungan Minggu 05 Juli 2020 KELEGAAN DALAM KRISTUS ATAS BEBAN BERAT KEHIDUPAN Matius 1125-30 “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” Matius 11 28 Dipimpin oleh Pdt. Simon Rachmadi, Tidak ada orang yang tidak ingin terbebas dari beban hidupnya. Namun demikian tampaknya tidak ada orang yang bisa bebas sepenuhnya dari beban hidup baik kecil maupun besar. Beban hidup seakan melekat dalam hidup manusia. Seseorang yang terlihat berbahagia dari luar, ternyata bisa saja menyimpan banyak beban hidup jika kita mengenalnya dari dalam. Asal beban hidup tersebut bisa bermacam-macam. Bisa dari sumber-sumber eksternal ataupun sumber-sumber internal. Namun demikian semua beban hidup yang ada memerlukan respons yang tepat. Yesus mengajarkan kita untuk memberikan respons yang tepat atas beban hidup kita. Ketika seseorang memiliki beban berat dalam kehidupan, seseorang bisa merasakan putus asa yang mendalam atas beban hidupnya ini. Rasa putus asa ini bisa menyebabkan depresi, dan bahkan merusak iman seseorang. Iman seseorang menjadi rusak karena beban hidup, terjadi saat seseorang tidak lagi bisa melihat terbukanya pintu pengharapan dari Tuhan dan memercayakan hidup pada pemeliharaan Tuhan. Apa yang dikatakan Yesus bagi mereka yang berbeban berat? 1 Marilah kepada-Ku. Maksud Yesus adalah jangan ragu untuk datang kepada Yesus memohon pertolongan dan kekuatan ketika hidup ini terasa berat karena beban hidup kita. Jangan datang kepada keputusasaan. Dalam Yesus, selalu tersedia pintu-pintu pengharapan yang terbuka, 2 Belajarlah kepada-Ku. Maksud Yesus adalah mari kita mengenal kehendak Allah dalam segala beban hidup yang kita alami. Dengan mengenal kehendak Allah dengan baik, kita tidak akan membiarkan diri kita dihancurkan oleh beban kehidupan kita. Beban kehidupan bahkan bisa menjadi kesempatan bagi kita untuk dapat selalu bertumbuh dalam kehendak Allah, 3 Pikullah kuk yang Kupasang. Maksud Yesus adalah kita tidak mungkin menjadi manusia yang sepenuhnya bebas dari beban kehidupan. Namun ketika kita mengalami beban hidup kita itu dengan kacamata iman, kita akan merasakan beban hidup tersebut dengan cara yang berbeda. Dalam Yesus, beban hidup kita yang berat akan tergantikan dengan beban yang ringan. Perhatikan dua kata kontras tersebut beban berat dan beban ringan. Beban masih ada, tetapi menjadi ringan karena respons yang tepat yang diberikan dalam iman kita kepada Kristus. Kristus memberi kelegaan atas beban berat kehidupan kita. Beban kehidupan itu menjadi ringan. Bahkan beban yang kita miliki itu, bisa menjadi kesempatan bagi kita untuk selalu bertumbuh dalam iman. Amin. Renungan oleh Pdt. Agus Hendratmo, Hidup memang penuh misteri dengan segala kebahagiaan, kesedihan, keberuntungan, kemalapetakaan, dan lainnya. Ketika sedang dalam keadaan senang, kita berharap agar terus merasakan hal tersebut. Hingga terkadang lupa hidup juga memiliki dua sisi, yakni baik dan yang buruk seringkali membuat diri merasakan pahitnya hidup layaknya secangkir kopi hitam pekat. Nah saat hidupmu terasa berat, coba ucapkan kalimat penguat ini pada dirimu sendiri. 1. Sabar, tahan sebentar lagiPexels/DariaShevtsovaKetika dirundung masalah bertubi-tubi, begitu berat terasa untuk menghadapi realita. Beban di pundak membuat diri lebih susah payah melangkahkan kaki melewati jalan terjal nan semua sudah diusahakan dan didoakan, hanya sabar yang bisa dilakukan. Sabar adalah hal terberat bagi manusia ketika dihadapkan pada peliknya saja, jika kita mampu untuk tetap sabar, akan ada ganjaran besar setelahnya dan hadiah terindah akan menantimu di luar sana. 2. Kamu tidak payah, hanya saja cobaan ini melatihmu menjadi kuatunsplash/enricocarcasciMemang wajar mendapatkan cobaan membuat diri kita dilanda keluhan, ketidakberdayaan, dan kadang melabeli diri sebagai seorang yang payah. Hal ini membuat kita merasa menjadi percayalah keadaan ini bukan untuk membuatmu payah. Hanya saja cobaan ini bertujuan untuk melatih mentalmu agar lebih kuat. Baca Juga 6 Langkah Hidup yang Bikin Masa Depanmu Jauh dari Penyesalan 3. Kamu tetap berharga Pexels/Ali PazaniCobaan hidup yang berat membuat kita merasa lemah dan tidak berharga karena kepercayaan diri juga turut menyusut. Dalam keadaan diri yang tidak berdaya itu pun kamu tetap seorang yang berharga. Kamu tetap bisa melewati segala problema yang ada dan kamu berhak mendapatkan hal baik setelah kesedihan terus Kamu harus yakin, semua pasti akan terlalui pelan-pelanpexels/tobiIngatlah kamu hingga tiba pada saat ini karena telah berhasil melewati rintangan yang begitu rupa. Konsepnya, pelan-pelan semua akan terlewati. Toh ketika sudah berhasil melewatinya, kita akan bergumam sendiri bahwa "oh ternyata aku mampu ya."5. Disamping cobaan pasti ada kebahagiaan, tunggulah waktu yang sempurna akan tiba Pexels/JeffreyCzumHukum alam akan berlaku seperti halnya ada suka ada duka. Ada cepat ada lambat begitupun ada cobaan pasti ada kebahagiaan. Semua sudah sesuai dengan takarannya dan waktunya masing-masing. Oleh karena itu, jika kamu merasa cobaan tak silih berganti, percayalah kebahagiaan sedang menanti. Tunggu tanggal main yang pasti. Kalimat di atas sangat manjur diterapkan kepada diri sendiri ketika keadaan sedang terpuruk karena perlahan akan mengembalikan semangatmu untuk kembali berjuang menghadapi segala cobaan. Baca Juga 5 Cara Mengontrol Kembali Hidupmu Ketika Diterpa Banyak Masalah IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. Terkadang kita berambisi ingin meraih sesuatu. Tapi sayangnya, dalam meraih ambisi kita kerap lupa diri. Bukan lagi berusaha, tapi kita menuntut diri sendiri secara berlebihan. Bahkan mengabaikan batas diri sendiri secara berlebihan pasti ada risikonya. Bukannya tercapai, kamu malah terbebani. Bagi kamu yang sering menuntut diri sendiri secara berlebihan, lima renungan ini harus dipahami Menuntut diri sendiri berlebihan malah bikin pikiran kacau ilustrasi menuntut diri GrabowskaPikiran kacau turut mempengaruhi aktivitas keseharian. Kegiatanmu banyak terjeda karena tidak bisa fokus. Ada saja masalah datang menyertai. Tidak terkecuali masalah kecil yang berubah menjadi kamu menuntut diri sendiri secara berlebihan hal ini wajib direnungkan. Ingat, terlalu sering menuntut diri malah bikin pikiran kacau. Saat pikiranmu berantakan, semua hal tidak akan berjalan Hidup terasa berat dan terbebani ilustrasi menuntut diri LachPasti kamu ingin menjalani kehidupan yang nyaman dan menyenangkan. Tapi semua kembali lagi pada diri sendiri. Termasuk bagaimana kamu memperlakukan dirimu. Apakah memperhatikan batas kemampuan atau menuntut diri hal ini harus diketahui. Menuntut diri secara berlebihan, hidup terasa berat dan terbebani. Kamu merasa terkekang dengan ambisi dan beragam keinginan. Ketika ambisi tidak tercapai, kamu larut dalam keterpurukan. Baca Juga 5 Renungan agar Tidak Bosan untuk Selalu Belajar, Jadi Sarana Sedekah 3. Berambisi boleh-boleh saja, tapi jangan sampai melupakan batas kemampuan ilustrasi menuntut diri ChoquetteSetiap dari kita pasti memiliki keinginan. Contohnya dalam hal pendidikan, kamu ingin masuk di universitas tertentu yang dianggap bergengsi. Dalam hal pekerjaan, kamu ingin mendapatkan pekerjaan yang demikian, jangan sampai kamu menuntut diri. Memiliki ambisi boleh-boleh saja, tidak ada yang salah. Tapi jangan sampai melupakan batas kemampuan. Bagaimanapun juga, kamu harus memahami diri Tidak semua hal yang diinginkan harus diraih saat itu juga ilustrasi menuntut diri memiliki keinginan, kita sering memperjuangkan mati-matian. Demi mimpi yang tercapai, kamu tidak lagi memperhatikan diri. Bekerja keras selama dua puluh empat jam itu wajib. Sedangkan istirahat nomor saja ini harus direnungkan kembali. Tidak semua hal yang diinginkan harus diraih saat itu juga. Menuntut diri sendiri secara berlebihan tidak akan membuatmu tenang apalagi senang. Semua yang ingin kamu raih malah semakin susah Menuntut diri sendiri secara berlebihan, kamu sama saja dengan menyiksa diri ilustrasi menuntut diri EleazarBeberapa dari kita masih menganggap remeh sikap menuntut diri sendiri. Tanpa sadar, kamu mengharuskan diri sendiri selalu sempurna. Baik sempurna dari segi fisik, pekerjaan, maupun sempurna dalam hal yang kesempurnaan itu mustahil diraih. Selalu ada celah kekurangan menyertai. Saat menuntut diri sendiri secara berlebihan, tanpa sadar kamu telah menyiksa diri. Kemanapun melangkah, pikiranmu terbebani dengan tuntutan diri sendiri secara berlebihan malah bikin pikiran terbebani. Hidup tidak tenang dan terasa tertekan. Maka dari itu, sudah saatnya kamu berhenti melakukan hal tersebut. Saat kamu memberi kelonggaran pada diri, hidup terasa lebih bahagia. Baca Juga 5 Renungan saat Malu Hidup Sederhana, Patut Diresapi! IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

renungan ketika beban hidup terasa berat